Kualitas Akademi Manchester United Berada di Atas Chelsea


Kancah sepakbola junior di Inggris belakangan ini boleh dikuasai Chelsea, tapi Nicky Butt merasa Manchester United boleh lebih bangga karena mampu mengorbitkan sejumlah pemain akademi ke tim utama.

Butt, eks gelandang United yang kini menjabat sebagai kepala akademi klub, menyebut Marcus Rashford sebagai contoh terbaik. Sejak melakoni debut senior pada Februari 2016, nama Rashford terus meroket dan hingga kini terus dipercaya menjadi pemain inti Setan Merah.

Di satu sisi, Chelsea kesulitan menempatkan pemain akademi mereka ke tim utama kendati mereka mampu mendominasi kancah sepakbola junior Inggris dengan mengoleksi enam titel FA Youth Cup dalam delapan tahun terakhir. Chelsea junior juga mampu memenangi UEFA Youth League 2015 dan 2016.

Dalam perjalanan menjadi juara FA Youth Cup 2015/16, Chelsea sempat melibas United 5-1 di mana Butt menonton laga itu. Namun kini Butt merasa United lebih sukses ketimbang Chelsea dalam pengembangan pemain muda, terutama berkat kebintangan Rashford.

“Dua tahun setelah kekalahan itu, kami memiliki Marcus yang bermain 50 kali di tim utama musim lalu, jumlah yang lebih banyak ketimbang pemain United lain. Dia juga telah menembus timnas senior Inggris,” kata Butt kepada situs judi bola online terpercaya, Kamis (19/10).

“Dengan segala hormat, Chelsea tidak mampu mempromosikan pemainnya ke tim utama. Dan bagi saya, tujuan paling penting [dari akademi sepakbola] adalah memasukkan pemain muda ke tim utama,” jelasnya.

Selain Rashford, terdapat jebolan akademi United lain yang menyesaki skuat Jose Mourinho seperti Jesse Lingard, Axel Tuanzebe, Scott McTominay, Joel Pereira ditambah Paul Pogba. Sementara Cameron Borthwick-Jackson, Sam Johnstone, Timothy Fosu-Mensah, dan Andreas Pereira menjalani masa peminjaman di klub lain.

Meski demikian, Butt merasa sistem akademi sepakbola di tim-tim besar kini terancam oleh kegemaran para pemilik klub untuk belanja jor-joran dengan mendatangkan pemain yang "sudah jadi" demi kesuksesan instan.

“Di akademi, sepakbla tidak seperti itu. Para pemain muda butuh waktu untuk berkembang dan beradaptasi. Kami di Manchester United memegang prinsip itu karena kami adalah pelopornya. Kami ingin terus maju. Kami memiliki orang-orang yang siap membantu para pemain muda untuk belajar,” sambungnya.

“Kini ada banyak pemain lulusan kami yang bermain di tempat lain. Saya tak yakin ada klub lain yang mampu menyamai angka yang kami miliki,” imbuh jebolan Class of ’92 ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Andreas Inesta Memberi Kode Bahwa Dia Belum Tentu Bersama Barcelona Hingga Pensiun

On Fire, Real Madrid Hajar Alaves 4-0