Simak Laporan Penting Sebelum Laga Juventus Vs AS Roma


Bentrok besar nan krusial bakal dijalani Juventus saat ladeni salah satu musuh bebuyutannya, AS Roma, pada giornata 18 Serie A Italia, Minggu (24/12) dini hari WIB.

Gengsi pertandingan Juve dan Roma selalu tinggi, terutama dalam empat musim terakhir di mana Il Giallorossi konsisten menantang gelar Scudetto. Pertemuan kali ini pun tak ada bedanya, karena kedua tim awet bertengger di empat besar klasemen sementara.

Menyambut partai ini, pelatih Juve, Massimiliano Allegri, bahkan tak sungkan menyebut Roma punya kualitas yang sepadan dengan timnya. Meski begitu dia menolak menyebut partai ini bakal menentukan.

"Pertandingan melawan tim besar selalu sama, lihat saja laga saat melawan Napoli dan Inter. Saya pikir juga akan sepadan saat melawan Roma, laga yang serupa. Laga ini masih belum menentukan gelar, tapi kemenangan akan krusial meski itu sulit," ujar Allegri, seperti dilansir agen judi bola.

Sementara itu nakhoda Roma, Eusebio Di Francesco, berharap timnya bisa mengamuk di Allianz Stadium nanti. Dia ingin Juve jadi pelampiasan Edin Dzeko cs usai secara mengejutkan tersingkir dini dari Coppa Italia tengah pekan lalu.

"Kekalahan di Coppa Italia sungguh mengecewakan, karena ajang itu jadi target yang objektif. Bagaimanapun kami harus berpikir ke depan dalam duel besar melawan Juve. Saya justru ingin para pemain marah dengan kekalahan ini dan melampiaskannya di Allianz Stadium esok," seru Di Francesco.

CEDERA DAN SUSPENSI

Badai cedera masih jadi masalah yang pelik untuk Juve, tak terkecuali jelang bentrok melawan Roma. Setidaknya ada tiga penggawanya yang dipastikan gagal ambil bagian dalam pertandingan nanti, yakni Mattia De Sciglio, Benedikt Howedes, dan Marko Pjaca.

Cederanya De Sciglio dan Howedes membuat Allegri, praktis tinggal memiliki Stephan Lichtsteiner - yang baru pulih dari cedera - untuk mengisi pos bek kanan. Selain itu sang pelatih juga mengonfirmasi bahwa kiper utama sekalius kaptennya, Gianluigi Buffon, mustahil tampil.

Buffon masih diganggu oleh cedera otot yang didapatnya dua pekan lalu. Absennya Superman dalam duel krusial ini juga memastikan dirinya gagal patahkan rekor penampilan Paolo Maldini di Serie A, jika benar pensiun akhir musim nanti.

Sementara situasi menguntungkan hadir untuk Roma. Tim Serigala bisa menurunkan kekuatan terbaiknya di pertandingan ini, termasuk sang gelandang andalan, Kevin Strootman, yang sempat diragukan level fitnes-nya.

Memang ada Rick Karsdorp dan Gregoire Defrel yang tak bisa mentas lantaran cedera. Namun absennya kedua pemain itu takkan banyak berpengaruh, mengingat status mereka yang bukan penggawa reguler.

Selain itu baik Juve dan Roma juga tak diganggu oleh masalah skorsing kartu maupun segala hal indisipliner dari pemainnya jelang duel ini.

PRAKIRAAN SUSUNAN PEMAIN

Sepanjang Desember ini Juve selalu mengandalkan formasi dengan tiga gelandang, lewat skema anyar 4-3-3. Secara radikal Allegri berani mengorbankan bintang utamanya, Paulo Dybala, guna mengakomodasi skema ini.

Posisi Dybala digantikan oleh gelandang tangguh, Blaise Matuidi. Bersama Sami Khedira, pemain internasional Prancis itu jadi pelindung Miralem Pjanic sebagai jangkar. Meski begitu bukan berarti pula La Joya akan dicadangkan dalam bentrok besar ini.

Allegri mengonfirmasi pemain Argentina itu besar kemungkinan memulai laga sejak awal di pos winger kiri, menggantikan Mario Mandzukic yang alami cedera ringan.

Di pos kiper, cederanya Gianluigi Buffon otomatis membuat Wojciech Szczęsny kembali tampil sebagai penjaga gawang utama. Laga ini jelas emosional baginya, mengingat Roma adalah tim yang dibelanya dalam dua musim terakhir.

Sementara diprediksi takkan ada banyak perubahan yang dilakukan Roma. Di Francesco diyakini bakal tetap mempertahankan formasi andalan 4-3-3, dengan menitikberatkan keseimbangan tim pada tiga gelandang tangguhnya: Radja Nainggolan, Daniele De Rossi, dan Strootman.

Satu kejutan mungkin akan hadir di pos ujung tombak mengingat pemeran utamanya, Edin Dzeko, hanya sanggup cetak sebiji gol dalam sepuluh giornata terakhir. Sang pelapis, Patrik Schick, yang tampil memesona akhir-akhir ini bisa jadi alternatif.

Apalagi partai ini cukup emosional baginya, karena pada bursa musim panas lalu transfernya ke Juve dibatalkan lantaran masalah di jantung.

TAHUKAH ANDA?

Juve jadi tim judi bola yang paling sering mengalahkan Roma sepanjang sejarah, sebanyak 79 kali.

Juve selalu meraih kemenangan atas Roma di Allianz Stadium, lewat koleksi tujuh partai di semua ajang. Mereka juga tak kebobolan dalam lima laga di antaranya.

Roma jadi tim dengan pertahanan terbaik di Serie A musim ini. Mereka baru kebobolan sepuluh gol dan miliki rekor mencegah lawan lepaskan tembakan tepat sasaran (tiga kali).

Gelandang Juve, Pjanic, jadi pemain yang paling sering mencetak gol melalui tendangan bebas dalam sepuluh musim terakhir Serie A (14 kali).

Bomber Roma, Dzeko, hanya mencetak sebiji gol dalam sepuluh giornata terakhir. Padahal dia sanggup torehkan tujuh gol pada lima giornata awal musim ini.

SIARAN LANGSUNG

Laga besar di Allianz Stadium ini akan disiarkan langsung di Indonesia oleh Supersoccer TV pada Minggu (24/12) pukul 02:45 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemain AKB48 Ini Bosan Nyanyi, Jadi Bintang Film Panas

Menghilangkan Kotoran Hitam Pada Pantat