Awali Tahun Baru, Manchester City Kehilangan 2 Pemain Bintang


Dipaksa membumi, itulah gambaran yang dihadapi Manchester City saat ini setelah secara mengejutkan ditahan imbang tanpa gol oleh Crystal Palace dalam laga tutup tahun 2017 Liga Primer Inggris.

Kerugian ganda pun menghampiri skuat The Citizens selepas beraksi di Selhurst Park. Pertama, mereka gagal melanjutkan rekor 18 kemenangan beruntun di Liga Primer, yang berarti membuat Pep Guardiola tetap abadi dengan catatan satu kemenangan lebih banyak bersama Bayern Munich di Bundesliga Jerman 2013/14.

Kedua, selain harus kehilangan kans meraih tiga poin, laskar Manchester biru juga dipaksa menghadapi situasi pelik dalam upaya mempertahankan dominasi mereka sejauh ini dengan kabar cedera yang menghampiri dua penggawa kunci mereka, Gabriel Jesus dan Kevin De Bruyne.

Memang, jatuhnya poin penuh saat lawan Palace tak menggoyahkan posisi City yang tetap kokoh di puncak klasemen sementara Liga Primer, mereka masih memiliki keunggulan 12 poin atas rival sekota, Manchester United yang setia membuntuti dari posisi kedua.

Tapi kini yang harus dipikirkan oleh Guardiola bersama City adalah bagaimana cara mereka menghadapi situasi ke depan demi menjaga asa meraih titel judi bola Liga Primer ketiga. Perlukah mereka khawatir dengan ketiadaan Jesus dan De Bruyne? Relatif, bisa ya dan bisa tidak.

Sebenarnya, dengan keberadaan dua piler penting mereka itu pun City sudah mulai dipaksa bekerja lebih keras untuk meraih kemenangan. Tim-tim Liga Primer mulai mencari cara untuk bisa meredam gaya atraktif City, bermain pragmatis menjadi opsi yang jamak dilakukan, bahkan oleh beberapa tim besar seperti Chelsea dan United.

Pilihan yang masuk akal, karena jika meladeni dengan permainan terbuka, risikonya adalah kekalahan telah seperti yang diterima Liverpool dan Tottenham Hotspur pada putaran pertama musim ini masing-masing dengan skor 5-0 dan 4-1.

Hanya saja, dengan melemahnya kekuatan City akibat absennya Jesus dan De Bruyne, kini kekhawatiran yang ada mungkin lebih membesar. Harus diakui cemerlangnya City musim ini tak lepas dari peran De Bruyne sebagai motor permainan tim di lini tengah.

Bersama dengan David Silva -- yang juga telah absen dalam beberapa laga terakhir akibat masalah pribadi -- sang gelandang internasional Belgia sama-sama mencatatkan delapan assist sejauh ini, pemain dengan kreasi peluang tertinggi (55), serta sumbangan delapan gol dari 19 laga menjadi gambaran peran krusialnya bagi City.

Dalam kapasitas berbeda, peran Jesus juga tak kalah pentingnya. Sang wonderkid asal Brasil mampu menyumbangkan delapan gol dari 16 kesempatan tampil kendati tak kerap bermain sebagai starter. Keberadaannya jelas penting untuk bisa melapis performa Sergio Aguero yang terkadang mulai angin-anginan.

Inilah titik di mana Guardiola wajib kembali berpikir cepat menemukan solusi jitu, sama seperti yang dilakukan sang manajer dalam mengatasi gelombang cedera pertama musim ini. Seperti kala menemukan sosok bek kiri pengganti Benjamin Mendy yang cedera padah pada diri Fabian Delph, yang sejatinya seorang gelandang.

Setidaknya ada beberapa opsi yang bisa dipilih Guardiola untuk bisa mengatasi absennya duo pemain andalannya tersebut. Bursa transfer Januari ini menjadi peluang besar untuk membantunya mengatasi masalah pelik tersebut, apabila Alexis Sanchez merapat lebih cepat ke Etihad Stadium, setidaknya satu masalah di lini depan bisa teratasi.

Namun jika batal terwujud, sang manajer agen judi bola asal Spanyol kemungkinan besar tetap percaya pada kedalaman skuatnya. Mengoptimalkan peran Raheem Sterling dalam skema false nine mungkin bisa dilakukan. Bukan tanpa alasan, musim ini Sterling begitu efisien dan tajam, ia sejauh ini menjadi topskor tim dengan koleksi 12 gol bersama Aguero.

Dua opsi tersebut menjadi yang terdepan, selain mungkin mempertimbangkan untuk mempromosikan penyerang dari akademi tim seperti Lukas Nmecha, yang sudah pernah mendapatkan kesempatan beraksi bersama tim utama saat City menang adu penalti atas Leicester City di Piala Liga bulan lalu.

Pilihan agak sulit ada pada usaha mencari pengganti De Bruyne. Mendatangkan gelandang baru tentu bukan menjadi opsi bijak, jika mempertimbangkan kedalaman skuat serta potensi kembalinya De Bruyne selepas cedera. Hal paling realistis adalah mencoba untuk memaksimalkan potensi para gelandang muda seperti Phil Foden, Brahim Diaz hingga Oleksandr Zinchenko, dengan ketiganya sudah mendapat kepercayaan menjadi penghuni skuat utama.

Ketiganya memang masih minim pengalaman, tapi setidaknya bisa menjadi pilihan rotasi di saat Guardiola mungkin akan memberikan tugas sebagai pengatur serangan baru pada diri Bernardo Silva dan Ilkay Gundogan.

Hasil imbang dengan kehilangan dua pemain penting di markas Palace memang bukan raihan ideal untuk menutup tahun 2017, tapi tentunya akan menjadi pelajaran berharga bagi Guardiola untuk mengeksplorasi taktik baru terus mempertahankan kedigdayaan City yang masih belum pernah merasakan kekalahan di Liga Primer musim ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemain AKB48 Ini Bosan Nyanyi, Jadi Bintang Film Panas

Menghilangkan Kotoran Hitam Pada Pantat