Penasaran Dengan Jus Jengkol ? Ini Gambaran Rasanya!


Semur jengkol, sudah biasa. Sambal jengkol, sudah biasa juga. Bagaimana kalau jus jengkol?

Ada yang pernah mencobanya?

Ini yang bikin saya penasaran. Menu jus jengkol jadi menu yang paling saya buru saat berkunjung ke Pesta Jengkol Jogja, Kamis (25/1/2018) pekan lalu, di Lippo Plaza, Yogyakarta.

Jengkol dijus? Rasanya seperti apa ya?

Maka, bertandanglah saya ke sebuah stand di arena Pesta Jengkol ini. Kedai Srikandi, itu namanya. Stand ini dikelola oleh ibu-ibu pelaku UKM Sarikandi yang berbasis di Sleman, Yogyakarta. 

Sore itu, saya bertemu dua agen judi online penggagas UKM Srikandi, Stevia Rebaudiana dan Hartini.

Mereka menawarkan sejumlah varian jus jengkol. Satu gelas dibanderol Rp 10.000.

"Bisa pilih, Mbak. Mau jus jengkol original, jus kopi jengkol, bisa dikasih topping sesuai selera. Bisa dikasih susu, topping keju, meises, atau topping oreo. Bebas pilih," kata Stevia.

Pilihan saya jatuh pada jus jengkol original. Enggak perlu kasih topping atau campuran lainnya. Sebagai pembanding, saya juga memesan kopi jengkol.

"Yakin enggak mau dikasih topping, Mbak?" tanya Stevia.

Yakin, karena saya benar-benar ingin merasakan jengkol dijus.

Empat Bahan

Untuk membuat jus jengkol original hanya perlu empat bahan, yaitu jengkol yang sudah direbus dan dipotong kecil-kecil, air, beberapa bongkah es batu, dan gula pasir.

Bahan-bahan ini diblender, kemudian disaring. Selanjutnya, siap dinikmati.  

Sementara, untuk kopi jengkol, selain bahan-bahan di atas, ditambahkan pula bubuk kopi. Pembuatannya juga sama, semua bahan diblender, kemudian disaring.

Baca juga: Melihat Sumbangsih Harga Jengkol ke Inflasi

Stevia mengatakan, penambahan kopi pada jengkol semata-mata untuk memberikan pilihan bagi mereka yang tak suka bau jengkol.

"Jadi, pakai kopi untuk mengurangi bau jengkol. Kan ada yang enggak suka bau jengkol, jadi kalau ditambah kopi enggak terlalu bau," kata dia.

Seperti Ini Rasanya...

Dua gelas jus jengkol sudah di tangan saya. Yang pertama kali saya rasakan adalah jus jengkol original.

Seruput sedikit, mencecap, demi bisa merasakan cita rasa jengkolnya. Dan, seruputan berikutnya membuat saya langsung menghabiskan sepertiga gelas!

Rasanya? Segar! Baunya? Ya bau jengkol! Tak ada yang aneh. Setidaknya, bagi saya yang penyuka jengkol.

Segarnya seperti es tebu, kalau Anda pernah merasakannya. Dengan takaran air, gula, dan jengkol yang pas, jus jengkol ini bikin ketagihan.

Menurut saya, bau jengkolnya juga tak terlalu kuat. Mungkin aromanya berkurang saat proses perebusan.

Lalu, bagaimana dengan kopi jengkol? Ternyata, benar seperti kata Stevia, aroma jengkol agak "kalah" dengan aroma kopinya.

Jika disuruh memilih, saya tetap memilih yang versi original.  

Ide Jus Jengkol

Stevia mengatakan, ide menjual jus jengkol muncul saat UKM Srikandi diajak memeriahkan Pesta Jengkol dengan salah satu event-nya Lomba Kreasi Jengkol.

"Kebanyakan menu hanya menambahkan jengkol saja. Misalnya, mi ayam dikasih topping jengkol. Soto diberi topping jengkol. Kami ingin yang berbeda, menghadirkan jengkol sebagai bahan utamanya. Yang terpikir adalah jus jengkol ini. Sepertinya belum ada yang bikin," kata dia.

Namun, Stevia mengakui, belum banyak yang familiar dengan menu ini. Ia menyediakan "tester" bagi calon pembeli yang ingin mencobanya.

"Tapi ternyata, walau sudah disediakan tester, enggak banyak juga yang berani mencoba. Mungkin buat mereka masih aneh. Hanya yang benar-benar suka jengkol yang berani coba," kata dia.

"Padahal, saat terpikir membuat jus jengkol ini, saya pikir kalau dijus, yang enggak suka jengkol mungkin akan berani coba. Karena kan khasiat jengkol ini banyak sekali," lanjut Stevia.

Meski tak banyak peminat, jus jengkol tersaji setiap harinya di stand situs judi online yang ada di Denggung Foodcourt, Sleman, Yogyakarta.

Anda berani mencobanya? Silakan ke sana!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemain AKB48 Ini Bosan Nyanyi, Jadi Bintang Film Panas

Menghilangkan Kotoran Hitam Pada Pantat