Wenger dan Arsenal Yang Mulai Tidak Pelit
Judi Bola - Ada suatu masa ketika Arsenal menjadi klub yang sangat pandai berinvestasi dalam jual-beli pemain. Mereka merekrut pemain muda tak dikenal dengan banderol murah, menggemblengnya hingga menjadi bintang, lalu menjualnya dengan harga berkali-kali lipat.
Itulah yang dialami Cesc Fabregas, Robin van Persie, Samir Nasri, dan sejumlah pemain lain. Strategi semacam ini terbukti membawa stabilitas bagi klub, baik itu di dalam maupun di luar lapangan. Kondisi keuangan Arsenal relatif sehat sembari tetap memiliki skuat yang kompetitif.
Manajer The Gunners Arsene Wenger menjadi sosok sentral di balik kebijakan tersebut. Akan tetapi, selama periode itu fans Tim Meriam London terpaksa meringkuk bisu di pojok ruangan ketika membicarakan gelar juara. Ya, tidak ada satu pun trofi yang masuk lemari kaca Arsenal pada 2006-2013.
Wenger seperti menutup kuping ketika publik menuntutnya untuk memboyong rekrutan top atau minimal membeli pemain yang sudah jadi. Akibatnya, muncul stereotip “Wenger pelit” dan “finis di posisi empat sudah cukup” sehingga menjadikan Arsenal sebagai sasaran empuk para pengolok-olok. Bagi klub sebesar Arsenal, situasi ini adalah sebuah bencana.
Hadirnya Mesut Ozil pada musim panas 2013, yang ketika itu diboyong dengan rekor transfer dari Real Madrid, perlahan menghadirkan angin perubahan, walau tidak terlalu signifikan. Arsenal mulai berani meninggalkan kebijakan hematnya, seiring pemain bintang satu per satu singgah.
Dahaga trofi pun berakhir sejak Ozil tiba di Emirates. Kendati baru sanggup merengkuh tiga Piala FA dan tiga Community Shield, raihan ini mampu menghadirkan oase sejuk di tengah kelesuan prestasi selama sewindu sebelumnya.
Memang ada sejumlah hal yang sulit dimaafkan, misalnya kegagalan lolos ke Liga Champions untuk pertama kali sejak dua dekade terakhir dan finis perdana di belakang seteru sengit Tottenham Hotspur di era Liga Primer Inggris. Tapi apa yang dilakukan Wenger di lantai bursa dalam beberapa tahun terakhir layak diapresiasi.
Di musim 2017/18, langkah transfer Arsenal sepertinya makin ekstrem. Hanya dalam tempo setengah tahun, Arsenal sudah dua kali memecahkan rekor transfer pembelian: Alexandre Lacazette di musim panas dan Pierre-Emerick Aubameyang di musim dingin. Jangan lupakan pula barter transfer Henrikh Mkhitaryan-Alexis Sanchez dan kontrak baru Ozil..
Kemenangan 5-1 atas Everton, Sabtu (3/2), yang ditandai dengan gol Aubemyang dalam laga debutnya plus tiga assist Mkhitaryan, boleh dijadikan bayangan tentang bagaimana mengerikannya The Gunners di musim depan.
Di saat tim-tim rival jor-joran di bursa transfer, tentu tidak terbayangkan jadinya apabila agen judi bola Wenger masih berpikiran kolot dan pelit seperti dulu. Arsenal dan Wenger memang harus mengikuti arus zaman.
Wenger memang sudah uzur, namun Le Professeur sudah menghadirkan wajah baru bagi Arsenal yang siap diwariskan secara mulus ke generasi selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar