Cristiano Ronaldo merasa yakin bahwa dia akan memberi catatan sejarah baru bagi timnya, Real Madrid, namun dia berharap tidak dianggap dirinya sebagai 'galactico'.
Superstar asal Portugal tersebut telah mengemas 40 gol di semua kompetisi musim ini dan membantu Los Blancos meraih titel La Liga Spanyol untuk pertama setelah 2012 dan lolos ke final Liga Champions kedua kalinya secara beruntun.
Ronaldolah kunci kemenangan Real Madrid saat mengalahkan Atletico Madrid pada babak adu penalti yang membuatnya menjadi juara Liga Champions musim lalu.
Hanya saja, ia mengungkapkan tak ada persiapan khusus jelang menghadapi Juventus di Cardiff, dengan dirinya akan bertemu dengan superioritas pertahanan kampiun Serie A serta kiper legendaris Gianluigi Buffon.
"Saya tidak suka melakukan hal yang telah terjadi menurut vidio, karena lebih baik saya bermain secara naturan, itu akan lebih penting. Tentu penting untuk mengetahui satu atau dua poin [lawan] tapi itu bukan keharusan," tutur Ronaldo.
"Contohnya, dalam adu penalti, memikirkan tentang mana yang akan lebih dahulu unggul. Saat anda ingin menendangnya, banyak hal yang akan muncul di pikiran anda dan itu membutuhkan satu momen untuk memutuskan. Itu sebuah insting dan itulah mengapa saya tak suka berencana soal apa yang akan saya lakukan."
"Penalti di final? Tidak takut. Saya suka mengambil risiko. Itu adalah risiko yang bisa diperhitungkan, bukan antara hidup atau mati. Karena setiap tendangan bisa mencetak gol dan juga tidak," imbuhnya.
"Memang saya bisa gagal melakukan penalti, tapi Anda harus berpikir positif. Itulah perbedaan antara pemain bagus, sangat bagus dan galacticos. Namun saya tak merasa sebagai galactico."
"Saya justru merasa diri sendiri merupakan pemain yang telah mencetak sejarah mulai dari Manchester, Madrid dan hingga saat bersama tim nasional [Portugal]."
Komentar
Posting Komentar