Teroris Berwarganegara Indonesia Di Marawi Berjumlah 38 Orang, 1 Wanita Diantaranya
Dipastikan terdapat 38 militan asal Indonesia yang ikut bergabung bersama teroris Maute (ISIS) untuk merebut kota Marawi dari pemerintah Filipina.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengungkapkan, puluhan WNI itu ada yang sudah dinyatakan tewas dalam pertempuran.
“Terdapat 38 orang teroris Indonesia, terdiri dari 37 pria dan seorang wanita,” kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jumat (2/6/2017).
Namun, kata dia, jumlah tersebut tak lagi utuh. Sebanyak empat orang di antaranya tewas tertembak. Sementara 12 orang sudah dideportasi. Sedangkan 22 orang sisanya masih bertahan berperang di Marawi.
Sebelumnya, Mabes Polri merilis laporan Kepolisian Filipina bahwa ada tujuh WNI yang menjadi buron karena diduga terlibat kelompok Maute yang berafiliasi kepada gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Kota Marawi.
Pasukan teroris Maute merupakan gabungan dari teroris-teroris beberapa negara, yang ingin membangun kekhalifan ISIS di Filipina. Mereka ingin membangun daerah muslim dengan menguasai Marawi.
Sementara itu ada 17 WNI lainnya yang berada di Filipina untuk kegiatan berdakwah dan tidak terlibat jaringan terorisme. Sekarang posisi para WNI yang tidak terlibat dengan aksi terorisme tersebut telah berada di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Davao, yang rencananya akan dipulangkan malam ini ke tanah air.
Komentar
Posting Komentar