Mengapa Alkohol Dilarang Untuk Dikonsumi Oleh Tubuh Kita
Saat ini, alkohol dijual numayan bebas kepada masyarakat, meskipun alkohol bisa memberikan efek yang negatif bagi tubuh. Hal ini yang membuat peredaran alkohol menjadi dilarang.
Hasil rilis Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011 menegaskan bahwa 2,5 juta penduduk dunia meninggal karena menkonsumsi alkohol dan sekitar 9 persen dari kematian itu terjadi pada orang muda berusia 15-29 tahun.
Para penikmat alkohol biasanya untuk menjaga hubungan baik dengan relasi, untuk menghangatkan badan saat musim dingin atau hujan, membuat rileks dan melupakan beban pikiran yang dihadapinya.
"Buat sebagian kalangan muda, alkohol sebagai pengganti karena frustasi menghadapi masalah hidupnya sesaat, padahal hanya berefek jangka pendek," ujar Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH.
Dr Ari menyebutkan dampak negatif atas mengkonsumsi alkohol akan mengenai berbagai organ dalam tubuh, mulai dari otak, saluran pencernaan (mulut sampai usus besar), hati atau liver, pankreas, otot, tulang dan sistem reproduksi.
"Mengkonsumsi alkohol yang melebihi kapasitas tubuh secara cepat akan menyebabkan terjadinya keracunan alkohol (intoksikasi alkohol) dan menyebabkan kematian," ujar Dr Ari.
Efek negatifnya akan muncul disaat jumlah alkohol yang dikonsumsi melebihi batas toleransi tubuh sehingga menyebabkan terjadinya gangguan baik fisik maupun mental seperti mabuk. Orang yang mabuk tidak sadar apa yang dilakukannya, disorientasi, bingung dan mengalami kelupaan.
Alkohol juga memiliki sifat candu yang menyebabkan penggunaannya semakin hari semakin banyak yang menkonsumsi alkohol, walaupun ia sudah toleransi tapi efek samping kronis tetap terjadi.
"Efek kronis dari alkohol berakibat fatal pada lambung yang mengakibatkan peradangan pada saluran pencernaan yang memicu erosi pada urus yang akan memicu munculnya sel ganas didalam tubuh.
Peminum alkohol juga akan mengalami peradangan kronis yang berlanjut jadi penciutan hati (sirosis) yang dapat menimbulkan komplikasi lanjutan sepertu pembengkakan perut dan perdarahan pada saluran cernanya.
"Informasi mengenai konsumsi alkohol dosis kecil bisa berdampak baik bagi kesehatan ternyata masih menjadi kontroversi, karena meski sedikit tetap membawa efek samping," ungkapnya.
Saat mengkonsumsi alkohol, kita juga sangat dilarang untuk mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping mengantuk seperti antihistamin atau antialergi seperti kombinasi obat batuk, pilek. Hal ini karena efek penenang dari alkohol akan bertambah berat.
"Penggunaan alkohol lebih banyak negatifnya dibanding manfaatnya, sehingga upaya melarang penggunaan alkohol di masyarakat luas harus diberlakukan dengan berbagai peraturan," ujar dr Ari.
Komentar
Posting Komentar